๏ปฟ(Dan takutlah akan suatu hari yang nanti kamu akan dikembalikan) dibina' bagi maf`ul, sedangkan jika bagi fa`il, maka bunyinya 'tasiiruun', artinya berjalan (kepada Allah pada hari itu), yakni hari kiamat (kemudian dipenuhkan) pada hari itu (kepada setiap jiwa) balasan terhadap (apa yang dilakukannya) baik berupa kebaikan maupun kejahatan (dan mereka tidak
sebutkan sikap dan perbuatan yang di kehendaki Allah dan sebutkan juga yang tidak di kehendaki Allah 5! besok di kumpulkan Siapakah Allah yang harus kita sembah? Jelaskan Menurut Hukum pertama btw ini pelajaran Agama Kristen apa yang kita pelajari dari perumpamaan domba yang hilang? maap y, ini pelajaran agama kristen
Katakanlah "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa
SebenarnyaAllah Swt mempunyai tiga wajah, yang berpenampilan berbeda, untuk kafir, mukmin, dan Muhammad. Tapi Allah Swt tidak mau menjadi Tuhan bagi kafir dan kafir juga pasti tidak percaya kepada Allah Swt, karena itu yang akan kita bahas banya dua wajah Allah Swt, yaitu ketika menghadapi Mukmim dan ketika menghadapi Muhamamd. 2:284.
Vay Tiแปn Nhanh Ggads. Menafsirkan ayat Al-Qurโan tidak bisa tidak mesti mengacu pada pakem ulama ahli tafsir. Bila tidak, potensi salahnya sangat besar, apalagi bila sang penafsir awam tentang kitab-kitab tafsir, ulumul qurโan, dan kaidah tafsir. Contoh ayat yang kerap dikutip penceramah atau motivatorโlalu menafsirkannyaโadalah Surat Ar-Raโd ayat 11 berikut ูููู ู
ูุนููููุจูุงุชู ู
ููู ุจููููู ููุฏููููู ููู
ููู ุฎููููููู ููุญูููุธูููููู ู
ููู ุฃูู
ูุฑู ุงูููู ุฅูููู ุงูููู ููุง ููุบููููุฑู ู
ูุง ุจูููููู
ู ุญูุชููู ููุบููููุฑููุง ู
ูุง ุจูุฃูููููุณูููู
ู ููุฅูุฐูุง ุฃูุฑูุงุฏู ุงูููู ุจูููููู
ู ุณููุกูุง ููููุง ู
ูุฑูุฏูู ูููู ููู
ูุง ููููู
ู ู
ููู ุฏูููููู ู
ููู ููุงูู Artinya โBagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Diaโ QS Ar-Raโd 11. Ayat di atas sering dipotong oleh sebagian kalangan dengan hanya mengambil bagian ayat berikut ุฅูููู ุงูููู ููุง ููุบููููุฑู ู
ูุง ุจูููููู
ู ุญูุชููู ููุบููููุฑููุง ู
ูุง ุจูุฃูููููุณูููู
ู Artinya โSesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.โ Ayat ini digunakan sebagai ayat motivasi bahwa Allah tidak akan mengubah nasib seseorang menjadi lebih baik kecuali dengan usaha dan jerih payahnya sendiri. Tafsiran seperti ini bertentangan dengan realitas lapangan. Berapa banyak orang yang berusaha mengubah nasib mereka dengan membanting tulang, kaki di kepala dan kepala di kaki, demi ingin mengubah nasibnya menjadi lebih baik, tapi berapa persen dari mereka yang berhasil? Ayat Al-Qurโan merupakan sebuah kepastian. Jika diartikan bahwa perubahan nasib menjadi lebih baik di tangan seseorang, tentu tidak akan ada orang gagal dari usahanya. Buktinya tidak demikian. Selain itu, keyakinan bahwa semua kesuksesan dikembalikan kepada pribadi seseorangโbaru Allah mengikutinyaโmerupakan bagian dari doktrin Muโtazilah. Dalam paham ini, perilaku hamba menentukan segalanya. Lalu bagaimana tafsir ulama pada ayat di atas? ูููู ู
ูุนููููุจูุงุชู ู
ููู ุจููููู ููุฏููููู ููู
ููู ุฎููููููู ููุญูููุธูููููู ู
ููู ุฃูู
ูุฑูุงูููู Sebagian ulama, sebagaimana dikutip oleh Ath-Thabari dalam tafsirnya, ayat di atas menjelaskan bahwa setiap manusia selalu didampingi oleh malaikat siangโmalam yang silih berganti. Malaikat siang datang, pada saat itu juga malaikat malam meninggalkan seseorang. Saat sore, malaikat siang pergi sedangkan malaikat malam mulai datang. Menurut sebagian ulama, malaikat yang silih berganti ini bernama malaikat hafadzah. ุฅูููู ุงูููู ููุง ููุบููููุฑู ู
ูุง ุจูููููู
ู ุญูุชููู ููุบููููุฑููุง ู
ูุง ุจูุฃูููููุณูููู
ู Masih menurut At-Thabari, maksud ayat ini justru menjelaskan bahwa semua orang itu dalam kebaikan dan kenikmatan. Allah tidak akan mengubah kenikmatan-kenikmatan seseorang kecuali mereka mengubah kenikmatan menjadi keburukan sebab perilakunya sendiri dengan bersikap zalim dan saling bermusuhan kepada saudaranya sendiri. ูููู ุชุนุงูู ุฐูุฑู ุฅู ุงููู ูุง ูุบูุฑ ู
ุง ุจููู
ุ ู
ู ุนุงููุฉ ููุนู
ุฉุ ููุฒูู ุฐูู ุนููู
ููููููู
= ุญุชู ูุบูุฑูุง ู
ุง ุจุฃููุณูู
ู
ู ุฐูู ุจุธูู
ุจุนุถูู
ุจุนุถูุงุ ูุงุนุชุฏุงุก ุจุนุถูู
ุนูู ุจุนุถุ Artinya โSesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum yang berupa sehat sejahtera dan penuh kenikmatan kemudian kenikmatan itu menjadi dibuang dan dirusak oleh Allah, sampai mereka mengubah sesuatu yang ada para pribadi mereka yaitu dengan sikap dzalim antar sesama dan permusuhan terhadap orang lainโ Muhammad bin Jarir at-Thabari, Jamiโul Bayan fi taโwilil Quโan, [Muassasah ar-Risalah 2000], juz 16, hlm. 382. Ayat di atas menunjukkan bahwa hakikat setiap manusia itu sebagai orang yang berhak mendapatkan kenikmatan penuh, karena pada dasarnya mereka adalah suci sebagaimana dalam ayat ููุทูุฑูุฉู ุงูููู ุงูููุชูู ููุทูุฑู ุงููููุงุณู ุนูููููููุง Artinya โTetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah ituโ QS Ar-Rum 30. Dalam hadits, Rasulullah bersabda ููููู ู
ููููููุฏู ูููููุฏู ุนูููู ุงูููุทูุฑูุฉูุ Artinya โSetiap anak dilahirkan dalam keadaan suciโ HR Bukhari. Jika setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, tentu dia mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan kenikmatan dari Allah. Perubahan status menjadi Majusi, Yahudi, Nasrani adalah andil orang tua atau dirinya sendiri. Berbeda dengan pemahaman jika semua nasib orang itu buruk, untuk mendapatkan nasib yang baik harus mengubahnya. Ini tidak sesuai dengan pemahaman para ulama ahli tafsir. Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan ูููููููู ุชูุนูุงููู ุฅูููู ุงูููู ููุง ููุบููููุฑู ู
ูุง ุจูููููู
ู ุญูุชููู ููุบููููุฑููุง ู
ูุง ุจูุฃูููููุณูููู
ู ุฃูุฎูุจูุฑู ุงูููู ุชูุนูุงููู ููู ููุฐููู ุงููุขููุฉู ุฃูููููู ููุง ููุบููููุฑู ู
ูุง ุจูููููู
ู ุญูุชููู ููููุนู ู
ูููููู
ู ุชูุบููููุฑูุ ุฅูู
ููุง ู
ูููููู
ู ุฃููู ู
ููู ุงููููุงุธูุฑู ููููู
ูุ ุฃููู ู
ูู
ูููู ูููู ู
ูููููู
ู ุจูุณูุจูุจูุ ููู
ูุง ุบููููุฑู ุงูููู ุจูุงููู
ูููููุฒูู
ูููู ููููู
ู ุฃูุญูุฏู ุจูุณูุจูุจู ุชูุบููููุฑู ุงูุฑููู
ูุงุฉู ุจูุฃูููููุณูููู
ูุ ุฅูููู ุบูููุฑู ููุฐูุง ู
ููู ุฃูู
ูุซูููุฉู ุงูุดููุฑููุนูุฉูุ ููููููุณู ู
ูุนูููู ุงููุขููุฉู ุฃูููููู ููููุณู ููููุฒููู ุจูุฃูุญูุฏู ุนููููุจูุฉู ุฅููููุง ุจูุฃููู ููุชูููุฏููู
ู ู
ููููู ุฐูููุจูุ ุจููู ููุฏู ุชูููุฒููู ุงููู
ูุตูุงุฆูุจู ุจูุฐููููุจู ุงููุบูููุฑูุ ููู
ูุง ููุงูู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู- ููููุฏู ุณูุฆููู ุฃููููููููู ูููููููุง ุงูุตููุงููุญููููุ ููุงูู- ููุนูู
ู ุฅูุฐูุง ููุซูุฑู ุงููุฎูุจูุซู Artinya โSesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.โ Dalam ayat ini Allah member tahu bahwa Ia tidak mengubah suatu kaum sehingga ada salah satu di antara mereka ada yang mengubahnya. Bisa jadi dari golongan mereka sendiri, pengamat, atau faktor penyebab yang masih mempunyai hubungan sebagaimana para pasukan yang dikalahkan pada saat perang Uhud disebabkan penyelewengan yang dilakukan oleh ahli panah. Demikian pula contoh-contoh dalam syariโat. Ayat ini tidak mempunyai arti bahwa kekalahan perang Uhud murni disebabkan perilaku dosa seseorang, tapi terkadang musibah-musibah itu turun disebabkan oleh dosanya orang lain sebagaimana sabda Nabi Muhammad ketika ditanya salah seorang โWahai Rasul, apakah kita akan mengalami kehancuran sedangkan di antara kita ada yang shalih?โ Jawab Nabi โYa, jika ada banyak pelaku zinanyaโ Muhammad bin Ahmad Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, [Darul Kutub al-Mishriyyah Kairo, 1964], juz 9, hlm. 294. Kedua tafsir tersebut, baik ath-Thabari maupun al-Qurthubi, sepakat bahwa manusia pada dasarnya menerima anugerah kenikmatan tapi perilaku manusia dapat mengubah kenikmatan itu menjadi keburukan atau musibah. Hanya saja, Imam al-Qurthubi berpendapat, faktor berkurangnya atau hilangnya kenikmatan yang diterima hamba itu tidak tunggal. Menurutnya, faktor itu bisa murni bersumber dari kesalahan hamba itu sendiri, bisa pula dari kesalahan anggota keluarga atau komunitas sekitarnya, sebagaimana terjadi pada perang Uhud. Pasukan Muslimin pada perang Uhud kalah bukan lantaran kesalahan semua pasukan, tapi ada kesalahan beberapa individu saja tapi orang lain mendapatkan getahnya. Dengan bahasa lain, kesalahan segelintir orang itu berdampak sistemik lalu menggoyahkan kekuatan kelompok secara keseluruhan. Dalam kitab Anwarut Tanzil wa Asrarut Taโwil, Imam Baidhawi juga menyatakan ุฅูููู ุงูููู ูุงู ููุบููููุฑู ู
ูุง ุจูููููู
ู ู
ู ุงูุนุงููุฉ ูุงููุนู
ุฉ. ุญูุชููู ููุบููููุฑููุง ู
ูุง ุจูุฃูููููุณูููู
ู ู
ู ุงูุฃุญูุงู ุงูุฌู
ููุฉ ุจุงูุฃุญูุงู ุงููุจูุญุฉ Artinya โSesungguhnya Allah tidak mengganti sesuatu yang ada pada kamu dari kesehatan dan kenikmatan sampai mereka mengubah dengan individu mereka dari keadaan yang baik dengan keadaan yang buruk. Al-Baidhawi, Anwarut Tanzil wa Asrarut Taโwil, [Daru Ihyait Turats al-Arabi Beirut, juz 3, hal. 183 Menjadikan ayat tersebut untuk memotivasi orang agar berbuat yang terbaik dan berjuang maksimal merupakan langkah positif. Hanya saja perlu dicatat, perjuangan dalam konteks ayat tersebut bukan mengubah yang buruk menjadi baik, tetapi merawat agar anugerah yang baik-baik dari Allah tak berubah menjadi buruk karena perilaku kita. Meski sekilas terlihat mirip, kedua sikap di atas sejatinya berangkat dari paradigma yang berbeda. Yang pertama berangkat dari "keangkuhan" akan potensi diri sendiri, sementara yang kedua berlandaskan pada keyakinan bahwa semua yang Allah berikan pada dasarnya baik, dan kita berkewajiban memeliharanya dengan baik. Poin terakhir ini mengandaikan ketergantungan yang kuat kepada Allah subhanahu wata'ala. Wallahu aโlam. Ustadz Ahmad Mundzir, pengajar di Pesantren Raudhatul Qurโan an-Nasimiyyah, Semarang, Jawa Tengah
Takdir,karena takdir busa kita ubah dengan berussha dan berkerja keras,tetapi nasib adalah sebuah garis hidup maaf kalau salah makasih ya aku dapat 100 + kak Hidup ini pasti ada awalnya dan juga ada ujungnya atau akhirnya,kita bisa merubah takdir kita dengan memperbanyak berzikir,berdo'a dan berkerja keras usaha dari tangan kita sendiri!! maaf kalau jawaban ku ini salah! CONGLARATIONS!!!!!!!GHOSTY YOU TOP BRAINLY IN21!!!!
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
๏ปฟAkan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. Mengenal Yang Benar Kata Yesus kepadanya โAkulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Kebenaran Yang diimani adalah seluruh Kebenaran Firman Tuhan dalam Alkitab sebagai Pedoman Iman Kristen dan Tuhan Yesus Yang Adalah Kebenaran Yang Hidup itu sendiri. โDemikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi allurement Allah yang kudus, di dalam Tuhan.โ โSegala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.โ Berada di dalam Yang Benar Cara Mengenal yang Benar adalah Seseorang harus berbalik kepada Tuhan Yang Hidup dan Beriman kepada-Nya. โTetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.โ โTetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.โ Keuntungan Tinggal di dalam Yang Benar Tinggal Bersama Tuhan Yesus โLihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.โ Wahyu 320 Menjadi Milik Bapa Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. โDoa-doanya di Jawab Tuhan Yesus. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.โ Hidup Berdamai dengan Semua Orang โDi mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram di tempat peristirahatan yang aman.โ Mendapatkan Hidup Kekal โAku berkata kepadamu Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.โ Hidup dalam Kemerdekaan โSupaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.โ Sebagai penutup, ada tiga hal yang menjadi penekanan dalam refleksi Minggu ini. Yaitu, Mengenal Yang Benar, Tinggal di dalam Yang Benar, dan Berbuah dalam Yang Benar. Mengenal yang benar Dialah Tuhan Yesus Kristus. Karena Anugerah-Nya seseorang bisa mengenal yang benar. Hanya ketika hati seseorang berbalik kepada Tuhan dan beriman kepadanya, maka dia akan mengenal yang benar dan Tinggal di dalam Yang Benar. Tuhan akan mengangkat selaput dari matanya dan dia mengenal Yang Benar secara benar. Kebenaran itu menghidupkan, membebaskan, memerdekakan, memberi masa depan yang penuh harapan dan kepastian, serta menerima janji-janji Tuhan. Amin. Ps. Marthinus G. Radja, Ketua Umum Sinode Gereja Kasih Karunia Indonesia atau GEKARI
apa yang allah kehendaki untuk kamu ubah